Blogger Template by Blogcrowds

KONFLIK



KONFLIK


KONFLIK dapat diartikan : ketidaksetujuan, perseteruan, perbedaan antara dua orang atau lebih yang disebabkan oleh berbagai hal, misalnya: tujuan, persepsi, nilai-nilai, status, dsb.

Menurut Susilo Martoyo, ada perbedaan pendapat pendapat antara pandangan lama (tradisional) dengan pandangan baru (interaksionis) mengenai konflik.
.
No
Tentang
Pandangan lama (tradisional)
Pandangan baru (interaksionis)
1
Adanya konflik
Harus dihindari
Tidak dapat dihindari
2
Sebab adanya konflik
Kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi
Banyak sebab, misalnya: perbedaan tujuan, persepsi, nilai-nilai pribadi, dll
3
Akibat konflik
Mengganggu organisasi
Dapat membantu atau menghambat pelaksanaan organisasi
4
Tugas manajemen
Menghilangkan konflik
Mengelola konflik dan berusaha menyelesaikan
5
Pelaksanaan kegiatan organisasi optimal jika
Ada penghapusan konflik
Tingkat konflik moderat

Konflik dapat dibedakan menjadi 6, yaitu:
1.     Konflik intrapersonal, yaitu konflik yang terjadi dalam diri seseorang
2.     Konflik interpersonal yaitu konflik di antara dua orang karena suatu perbedaan
3.     Konflik intragroup adalah konflik yang terjadi antar anggota kelompok
4.     Konflik intergroup yaitu konflik yang terjadi antara kelompok satu dengan yang lainnya.
5.     Konflik intraorganisasi adalah konflik yang terjadi antar bagian dalam organisasi
Konflik intraorganisasi dibedakan menjadi 4:
a.        Konflik vertical
b.        Konflik horizontal
c.        Konflik lini-staf
d.        Konflik peran, terjadi karena seseorang mempunyai lebih dari 1 peran atau jabatan
6.        Konflik interorganisasi yaitu konflik yang terjadi antara satu organisasi dengan organisasi yang lainnya.
Timbulnya konflik dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1.        Sumber daya yang langka
2.        Perbedaan tujuan
3.        Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan
4.        Perbedaan nilai atau persepsi/pandangan
Mencari sumber konflik dapat dilakukan dengan cara sebaai berikut:
1.        Membuat prosedur penyelesaian konflik (grievance procedure) yaitu membentuk wadah untuk menampung keluhan dan perasaan ketidakadilan dari karyawan.
2.        Observasi langsung yaitu kegiatan mencari sumber konflik dengan mendatangi secara langsung ke tempat-tempat yang diperkirakan menjadi sumber konfliknya.
3.        Kotak saran
4.        Politik pintu terbuka. Yaitu pimpinan membuka akses secara langsung untuk menerima keluhan karyawan. Terkadang cara ini kurang memuaskan karena terkadang karyawan merasa tidak bebas menyampaikan masalahnya
5.        Mengangkat konsultan personalia. Umumnya konsultan yang dipilih berlatar belakang psikologi.
6.        Mengangkat ombudsman, yaitu orang yang membantu “mendengarkan” keluhan karyawan yang selanjutnya disampaikan kepada pimpinan
Perusahaan dapat menekan terjadinya konflik dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, antara lain:
1.        Menciptakan situasi kerja yang aman, nyaman dan kondusif
2.        Menjaga hubungan yang harmonis dengan karyawan
3.        Jika timbul konflik harus segera dicari pemecahannya.
Menurut Thomas (1989), ada 5 kecenderungan orang dalam mengelola konflik
1.        Menghindari. Konflik merupakan sesuatu yang harus dihindari/dilupakan bukan untuk dihadapi dan dicarikan solusi.
2.        Kompetisi. Adanya Konflik justru dijadikan motivasi untuk meraih prestasi
3.        Kompromi adalah mencari titik tengah konflik antara pihak-pihak yang terlibat sehingga dapat mengakomodasi keinginan semua pihak yang terkait.
4.        Kolaburasi, yaitu konflik dikumpulkan, dipadukan dan dicari jalan keluar secara bersama-sama agar mendapatkan manfaat yang menguntungkan.
5.        Adaptasi. Jika terjadi konflik, semua pihak diminta untuk memahami dan berusaha saling menyesuaikan diri sehingga dapat dicapai saling pengertian



Sumber :
Hermawan Kartajaya. Sellaband: When musicians meet their 'believers'. Kompas
Eileen Rachman, Sylvina Savitri. Misi. Experd



0 comments:

Newer Post Older Post Home