Blogger Template by Blogcrowds

MENGANALISIS PELUANG USAHA

 MENGANALISIS PELUANG USAHA

 

Peluang usaha adalah kesempatan/waktu yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan berwirausaha.

 

Cara mengidentifikasi peluang usaha:

1. berpikir positif terhadap ide yang datang dalam dunia bisnis

2. menerima saran dan kritik demi perkembangan usaha

3. mempunyai konsep amati, tiru, modifikasi (konsep ATM)

 

Ciri-ciri usaha yang baik

1. Bersifat orisinil atau tidak plagiat

Usaha yang bersifat orisinil biasanya akan mudah untuk di kenali dan menarik minat konsumen. Hal ini dikarenakan bisnis tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Tentunya bisnis anda akan mudah di ingat oleh konsumen.

2. Memiliki kelayakan usaha

Melakukan riset terhadap kelayakan sebuah peluang usaha sebelum memulai usaha sangatlah penting, apalagi untuk pebisnis pemula.

Padahal dengan mengetahui kelayakan sebuah usaha adalah hal penting untuk membantu untuk mempersiapkan rencana dan juga strategi pemasaran usaha anda.

3. Anda memiliki passion untuk menjalankan bisnis

Dalam memulai dan menjalankan bisnis tidak hanya sekedar memperoleh keuntungan tapi juga Anda harus memiliki passion. Passion akan membuat Anda merasa lebih ringan dalam menjalankan bisnis.

4. Mengembangkan bisnis dengan ide yang kreatif

Hal yang tidak bisa di hindari dari menjalankan usaha adalah menghadapi persaingan bisnis yang ketat. Oleh sebab itu dalam menjalankan usaha maka anda harus terus mengembangkan bisnis dengan ide-ide kreatif.

5. Dapat beradaptasi

Dalam menjalankan usaha tentunya anda akan menghadapi berbagai perubahan seperti perubahan pasar, persaingan, kualitas barang, dll.

6. ada keyakinan untuk merealisasikan

Setiap usaha yang dilandasi dengan keyakinan akan memberikan kepercayaan diri pada pemiliknya untuk menjalankan usahanya

 

Resiko usaha

adalah sesuatu yang memungkinkan mendatangkan kerugian usaha.

Unsur-unsur penting dari sesuatu yang dianggap resiko :

1. merupakan suatu kejadian

2. kejadian tersebut berupa kemungkinan, artinya bisa terjadi dan bisa juga tidak terjadi

3. jika sampai terjadi akan menimbulkan kerugian

 

KATEGORI RESIKO

 

a. Resiko dari sudut pandang Penyebab, ada 2 macam yaitu

1. resiko keuangan adalah resiko yang disebabkan oleh faktor-faktor keuangan seperti tingkat bunga, harga, dan mata uang asing.

contoh : perubahan permintaan.

terjadinya perubahan permintaan konsumen terhadap selera maka produksi perusahaan yang terdahulu dan tidak mengikuti selera akan tidak laku di pasaran.

2. resiko operasional adalah resiko yang disebabkan oleh faktor-faktor non keuangan seperti manusia, teknologi dan perubahan alam.

contoh : persaingan usaha.

Salah satu cara agar dapat waspada terhadap persaingan adalah dengan program inteligen kompetitif, tujuannya adalah:

a) menghindari kejutan yang berasal dari strategi dan taktik baru pesaing

b) identifikasi pesaing baru yang potensial dan ancaman yang mungkin diakibatkan

c) memperbaiki waktu reaksi terhadap tindakan pesaing

d) menyiasati para pesaing pada medan strategis agar perusahaan tetap berada satu langkah di depan.

 Intelijen kompetitif dapat didefinisikan sebagai program sistematik untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang kegiatan para pesaing dan kecenderungan-kecenderungan bisnis umum untuk mewujudkan tujuan perusahaan

b. Resiko dari sudut pandang Akibat, ada 2 macam yaitu

1. resiko murni, yaitu suatu kejadian yang berakibat merugikan saja.

2. resiko spekulatif, yaitu resiko yang memungkinkan terjadinya akibat yang merugikan dan menguntungkan.

 

Unsur-unsur yang dapat mengurangi resiko:

1.          Kesadaran terhadap keammpuan mengelola usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan

2.          Adanya kerja prestatif, inisiatif, dan antusias melaksanakan strategi usaha

3.          Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk melakukan perubahan dalam perusahaan

4.          Adanya kreatifitas dan inovasi untuk mengubah keadaan usaha

 

 

IDENTIFIKASI PETA PELUANG USAHA

Peluang usaha dapat muncul dari berbagai cara, seperti: kebutuhan konsumen, skill yang dimiliki, hobi atau ide kreatif seseorang.

1. peluang usaha di bidang kesehatan

contoh : pusat kebugaran, salon & spa

2. peluang usaha di bidang hiburan

contoh: gedung film, kafe, arena bermain anak

3. peluang usaha di bidang pertanian

contoh: usaha tanaman hias, peternakan unggas, perikanan, penanaman padi organik

4. peluang usaha di bidang jasa

contoh : jasa penitipan anak, jasa antar jemput sekolah

5. peluang usaha karena hobi

contoh: menyanyi, master of ceremony, menari, membuat novel

6. peluang usaha karena ide kreatif

contoh: kerajinan dari kain perca, usaha membuat bakery, usaha aneka souvenir/oleh-oleh

Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan jenis usaha yang tepat adalah :

  1. Factor keuntungan
  2. Factor penguasaan teknis
  3. Factor pemasaran
  4. Factor bahan baku
  5. Factor tenaga kerja
  6. Factor modal

 

 

Menurut A. Roe (Kao,1989:15-16) orang yang kreatif mempunyai ciri-ciri:

1. keterbukaan dalam pengalaman

2. melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa

3. keingintahuan        

4. menerima dan menyesuaikan apa yang kelihatannya berlawanan

5. menerima perbedaan

6. percaya pada diri sendiri

7. tekun

8. berani ambil resiko

9. tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok

 

 

 
                                              

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menganalisa Peluang Usaha Berdasarkan Produk

 

Klasifikasi jenis produk

  1. produk primer, mengacu pada penggalian sumber daya alam, misalnya : pertanian, perikanan, pertambangan
  2. produk sekunder, mengacu pada pengolahan atau pemrosesan bahan baku menjadi bahan jadi. contohnya: sepatu, garmen, makanan
  3. produk tersier, mengacu pada peralatan dan pelayanan jasa. contoh: jasa perbankan, asuransi, rumah makan, biro perjalanan

 

Tujuan diadakannya analisis terhadap jenis produk adalah:

a. memenuhi keinginan dan minat konsumen terhadap kebutuhan jenis produk

b. memenangkan persaingan dalam pengembangan usaha

c. meningkatkan jumlah penjualan produk

d. mendayagunakan sumber-sumber produksi

e. mencegah kebosanan konsumen terhadap produk

 

Kriteria produk yang tepat diciptakan dan kompetitif adalah :

a. mudah dan praktis dalam pemakaiannya

b. efisien dalam penggunaannya

c. kualitas produk atau jasa harus terjamin

d. hemat dalam pemakaiannya

e. adanya jaminan dalam penggunaannya

 

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA

 

Faktor-faktor keberhasilan

  1. bekerja dengan keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  2. achievement oriented (berorientasi pada berprestasi)
  3. berorientasi pada laba,
  4. memiliki inisiatif.
  5. Memiliki kemampuan mengambil risiko (risk taking).
  6. mempunyai jiwa kepemimpinan (leadership).
  7. Memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi
  8. future oriented/berorientasi ke masa depan.

 

 

Faktor-faktor KEGAGALAN

Mari kita pelajari faktor-faktor kegagalan yang dikemukakan para ahli di bawah ini.

 

Menurut Alex Niti Semito :

- Kurang ulet dan cepat putus asa

- kurang tekun, kurang teliti

- kurang inisiatif dan kurang kreatif

- tidak jujur dan tidak tepat janji

- kekeliruan dalam memilih pekerjaan

 
Menurut Karakaya & Kobu (1994)

Ada 3 kelompok kegagalan usaha :

a. Produk dan pasar

    - Waktu peluncuran produk tidak tepat

    - Desain produk tidak mudah disesuaikan dengan kebutuhan

    - Strategi distribusi tidk tepat

 b. Finansial/keuangan

     - Terlalu rendah memperhitungkan kebutuhan dana

     - Terlalu dini hutang dalam jumlah besar

c. Manajemen

    - sikap nepotisme

    - sumber daya manusia yang lemah

 Menurut Erkki K. Laitenen (1992)

 

Ada 6 penyebab kegagalan :

- Terlalu yakin akan keberhasilan pada tahun pertama

- Terlalu yakin pemegang saham dapat menanggulangi rugi

- Tidak mulai usaha jika modal kecil

- Perbandingan utang dan modal terlalu besar

- Tidak menganggarkan investasi

- Semakin banyak utang

 

 
    - tidak menggunakan konsep tim

 

 Menurut Tersptra dan Olson (1993)

        -   sulit mencari sumber dana

-   keuangan internal masih lemah

-   Pemasaran belum sesuai dengan prediksi

-   Tidak ada usaha untuk mengembangkan produk

-   Manajemen produksi kacau

-   Manajemen SDM lemah

-   Kurang pengalaman

-   Lingkungan ekonomi tidak ramah

-   Kurangnya pengetahuan dunia bisnis

 

 

 

 

KREATIFITAS dan INOVASI

 

Kreativitas merupakan bahan bakunya,  Inovasi merupakan hasil komersial. Sesuatu yang baru belum tentu  inovasi jika yang dihasilkan itu tidak merupakan sesuatu yang lebih baik. Inovasi dalam bisnis yang menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas  adalah hasil dari tindakan yang bersedia memikul resiko.

 

Menurut J. Coleman & Hammen (1974), pemikiran yang menghasilkan (kreatif) adalah pemikiran yang disertai dengan ; METODE yang baru, KONSEP yang baru, PEMAHAMAN yang baru, PENEMUAN yang baru, SENI KERJA yang baru.

 

Inovasi tidak hanya dilakukan pada produk saja, namun bidang lain pun dapat melakukan inovasi, sebagaimana klasifikasi berikut: (alvinburhani.wordpress)

  • Inovasi produk, adalah hasil dari organisasi perusahaan.
  • Inovasi administrasi, adalah  inovasi yang terkait dengan manajemen, serta berorientasi  dengan proses struktur, manajemen sumber daya manusia (SDM), dan sistem akuntansi.
  • Inovasi kontinum (berangkai), adalah sebagai inkremental (perkembangan yang lambat dan teratur) ke radikal menurut tingkat perubahan yang diinginkan untuk melaksanakan inovasi.
  • Inovasi proses, adalah upaya untuk menghasilkan produk atau pelayanan yang baik.
  • Inovasi teknik, adalah  inovasi yang  terkait langsung dengan produksi produk.

Inovasi  merupakan   proses  yang  terus  menerus  dan tidak  pernah berakhir sebab selalu ada potensi pengembangan. Inovasi terhadap produk akan membawa perkembangan dan perubahan dalam ekonomi.

Menurut Kuratko, ada 4 jenis inovasi yang bisa dikembangkan untuk mendukung keberhasilan usaha, yaitu:

1. invensi (penemuan)

2.Ekstensi (pengembangan)

3.duplikasi (penggandaan)

4. Sintesis (penggabungan konsep)

 

Pemetaan usaha berdasarkan daur hidupnya:

  1. Masa EMBRIO

Usaha ini merupakan jenis yang masih dalam taraf perbincangan, pembelajaran atau uji coba, namun peluang usaha tetap ada dan menjanjikan meskipun dalam jangka panjang. Misalnya: rekayasa genetika, teknologi nuklir untuk kemaslahatan umat.

  1. Masa REMAJA

Merupakan usaha yang mengalami perkembangan pesat, banyak peminat usahanya, dan emmberi kesempatan memperoleh keuntungan dalam jangka pendek namun kompetisinya ketat. Jika gagal dalam usaha ini, masih ada kemungkinan untuk kembali membuka usaha.

Misalnya: telekomunikasi, komputer, handphone

  1. Masa DEWASA atau KEEMASAN

Produk masa ini berada dalam kompetisi yang super ketat karena para pemilik usaha merupakan pemodal besar/handal dan berskala nasional/internasional.

Misalnya: otomotif, properti, agrobisnis, dll

  1. Masa TUA

Pada masa ini, peminat produk maupun peminat usaha sudah menurun drastis karena kemanfaatannya yang semakin berkurang dan digantikan oleh produk yang lebih modern.

Misalnya: mesin 2 tak, industri piringan hitam, mesin ketik manual.

 

Newer Posts Older Posts Home